Kota Sintang, (8-12-2025) - Sekolah Tinggi Agama Islam Ma’arif (STAIMA) Sintang akhirnya memberikan tanggapan terkait polemik yang tengah memanas di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Ma’arif Labschool Sintang, di mana para guru bahkan mengancam akan melakukan mogok mengajar.
Pihak STAIMA Sintang sebagai lembaga yang melahirkan MI Ma'arif Labschool Sintang sangat prihatin dan menyayangkan terkait polemik yang mengakibatkan adanya tutuan para guru akan melakukan aksi mogok mengajar. Kamu selaku pendiri meminta kepada para guru untuk tidak melakukan mogok proses pendidikan harus tetep di jalankan karena itu adalah kewajiban kita sebagai pengajar
Ketua STAIMA Sintang Dr. Masruri, M. Pd.i mengungkapkan "STAIMA sebagai institusi pendirikan MI Ma'arif Labschool Sintang sangat menyayangkan terhadap pihak-pihak yang menggangu berjalannya proses belajar mengajar di sekolah, apalagi adanya seseorang yang bernama Nuridin yang mengaku sebagai kepala sekolah tanpa melakukan admintrasi yang sampai kepada kami masuk ke dalam data sebagai guru yang dimutasikan dari MAS Al-IMAN ke MI Ma'arif Labschool Sintang" Lanjutnya "Kami tidak akan diam, kami akan melakukan upaya yang terarah dan terukur untuk menyelesaikan permasalahan ini segera mungkin"
Wakil Dekan III Sobirin, M.Pd.I mengungkapkan “Anak-anak tidak boleh menjadi korban dari kisruh ini. Kami meminta agar kepala madrasah, dan para guru, segera menahan diri, memasukkan saudara Nurudin dari MAS AL IMAN ke MI Ma'arif Labschool Sintang secara sepihak bahkan adanya surat pengakatan dia sebagai kepala Madrasah tentu kami tolak"
Salah satu Dosen STAIMA Sintang sekaligus eks Ketua STAIMA Sintang Dr. M. Faisal, M.MPd mengungkapkan "MI Ma'arif Labschool Sintang lahir dari STAIMA Sintang dan STAIMA Sintang secara sah sebagai institusi yang menaungi nya, tidak ada hak bagi pihak lain untuk mengotak-atik sekolah mi labschol adalah pendidikan yg masuk dalam perkumpulan pendidikan NU yg didirikan oleh staima yg pengelolan dan peng SK nanya menjadi kewenangan staim, saya sangat menyayangkan perpindahan sepihak saudara Nurudin dari Al-IMAN ke MI Ma'arif Labschool Sintang"
STAIMA Sintang berharap agar guru-guru MI Ma'arif Labschool Sintang dapat menahan diri tekait mogok mengajar, pihak STAIMA Sintang akan segera mungkin menyelesaikan persoalan ini, mengingat saat ini sedang berlangsung Sumatif Akhir Semester yang akan dilanjutkan dengan pengisian nilai raport tentu harus dipertimbangkan.
STAIMA Sintang sangat mengutuk keras terhadap pihak-pihak yang telah membuat surat dengan mengatasnamakan BPP staima dengan menyerahkan pengelolaan dan peng SK an kepada pihak lain surat yang di buat saudara unari adalah surat pribadi yng mengatas namakan sebagaibketua karena kami pihak pendiri sekaligus segai anggota dan sekertaris BPP tidak terlibat dalam pembuatan surat tersebut surat tersebut yg menjadikan adanya pihak lain mengklaim menjadi pengelolaan MI Ma'arif Labschool Sintang, padahal STAIMA Sintang lah yang melahirkan dan berdasarkan ijin oprasional STAIMA Sintang secara sah sebagai Badan Pelaksanaan Pendidikan yang menaungi MI Ma'arif Labschool Sintang. Adanya perpindahan Saudara Nurudin dari MAS AL IMAN ke MI Ma'arif Labschool Sintang secara sepihak dan adanya surat pengakatan dirinya sebagai kepala Madrasah tanpa melalui persetujuan STAIMA Sintang adalah perbuatan yang tidak sah.
Apalagi ada pihak yang bernama Unari mengeluarkan surat yang ditujukan kepada Kemenag Sintang terkait penyerahan pengelolaan MI Ma'arif Labschool Sintang ke pihak lain tentu adalah hal yang tidak sah, karena MI Ma'arif Labschool Sintang merupakan aset STAIMA Sintang yang berada di bawah naungan Badan Pelaksanaan Pendidikan STAIMA Sintang.
Hari ini STAIMA Sintang sudah melakukan audiensi resmi dengan pihak Kemenag Kabupaten Sintang dan akan menuntaskan persoalan perpindahan Saudara Nurudin dari MAS AL IMAN ke MI Ma'arif Labschool Sintang tanpa melalui akun resmi mi labsschol Sintang untuk itu perpindahan data emis itu harus dikembalikan ke asalnya Dan pihak bernama Unari yang telah membuat surat Penyerahan pengelolaan MI Ma'arif Labschool Sintang ke pihak PCNU Sintang tidak bisa di jadikan alasan apapun karena tidak ada proses apapun yg secara legal yang melahirkan surat penyerahan tersebut dan surat tersebut lah yang menjadi penyebab kekkisruhan yg terjadi di sekolahan saat ini
