Kebingungan Nadirsyah Hosen

Redaksi Indonesia News
0



Oleh: Rumadi Ahmad
Dalam pemberitaan media, saya membaca pernyataan Nadirsyah Hosen soal konflik internal PBNU. Dalam pernyataannya, Nadirsyah menegaskan posisinya berada dalam barisan Rais Aam dan dua Wakil Rais Aam yang sepakat memberhentikan Ketua Umum PBNU, Gus Yahya. Saya tidak ada soal dengan pilihan posisinya, tapi saya terganggu dengan argumentasinya. 

Dia bilang, NU sebagai organisasi ulama, tidak boleh digeser menjadi organisasi teknokratis yang dikendalikan oleh perdebatan AD/ART semata. “NU ini kan Nahdlatul Ulama, bukan Nahdlatul prosedur AD/ART,” katanya. Omongan ini menyiratkan, dia ngerti kalau melengserkan Gus Yahya itu melanggar konstitusi organisasi.

Terus terang saya tidak bisa memahami argumentasinya ini mengingat dia sering bilang sebagai ahli tata negara, mengajar hukum tata negara perbandingan di universitas top. 

Saya hanya bisa memahami ini pikiran orang bingung. Asal omong sesuai dengan kepentingan pragmatisnya. Tapi saya juga paham, ini bukan hanya soal Nadir tapi hampir dialami semua pendukung pemakzulan Gus Yahya. Pada awalnya bicara soal bukti-bukti dengan narasi hiperbolik seperti soal TPPU, pembubaran NU, informasi PPATK, zionisme dan sebagainya. Semua tuduhan bisa dibantah. Mereka bergeser ke soal AD/ART dengan narasi supremasi syuriah sebagai lembaga tertinggi.

Argumentasi ini juga dipatahkan. Memang Syuriah yang dipimpin Rasi Am lembaga tertinggi dalam struktur NU, tapi itu tidak berarti lembaga ini boleh melakukan apa saja termasuk memberhentikan mandataris. Ada kewenangan atributif yang diberikan kepada syuriah. Tidak boleh melampaui kewenangan. Itulah asas berorganisasi. Syuriah dan Rais Am bukan raja yang kekuasaannya bukan tanpa batas.

Sekarang argumentasi digeser lagi, tidak penting AD/ART. Yang penting wibawa syuriah dan Rais Am harus dijaga. Itulah NU. Kalau AD/ART tidak penting yang gak usah ngomong organisasi, tidak usah ngomong jam’iyah. Pendapat Nadir ini sebenarnya sedang meligitimasi otoritarianisme. Dia sedang bingung bagaimana membela langkah yang nabrak aturan dengan dengan dalih keahlian akademiknya.

Repost dari FB: https://www.facebook.com/Rumadiahmad tanggal 9-12-2025
Tags

Posting Komentar

0 Komentar
Posting Komentar (0)

INDONESIANEWS.MY.ID

Media Indonesia Maju
To Top