Oleh: Hadi Santoso, Anggota Group Forum Kebangsaan
Hari ini, Belanda secara resmi diputus gas alam-nya oleh Rusia, yang merupakan negara keenam yang diputus (kelima Lituania karena menghendaki memutus sendiri).
Kematian Belanda berarti Eropa tidak akan memiliki makanan untuk dimakan, Anda harus tahu bahwa 90% hidangan di Eropa dipasok oleh Belanda.
Belanda memiliki teknologi budidaya rumah kaca yang terkenal di dunia. Rumah kacanya setinggi lebih dari 10 lantai, dan setiap lantai menanam sayuran yang berbeda. Menggunakan pencahayaan LED khusus, tanaman dapat tumbuh 24 jam sehari, dan peralatan pembakaran gas alam digunakan untuk mempertahankan suhu secara konstan.
Jika gas alam terputus, berarti rumah kaca akan berhenti bekerja, tidak ada alternatif, bahkan jika ada, biayanya terlalu tinggi.
Presiden Putin mengatakan bahwa sanksi akan membuat Eropa tanpa makanan, sebuah ramalan. Semua orang tahu bahwa Belanda adalah pengekspor bunga terbesar di dunia, tetapi Anda mungkin tidak tahu bahwa Belanda juga pengekspor paprika, mentimun, dan tomat terbesar di dunia.Selain itu, lebih dari 10 jenis sayuran diekspor dalam jumlah besar.
Bisa dibayangkan, selain membayar tagihan listrik, bensin, dan gas alam yang tinggi, orang Eropa bahkan tidak bisa makan sayur. Harganya terus naik, dan pendapatannya dimakan inflasi. Menderita!
Perang Rusia-Ukraina, Eropa adalah negara yang paling terpengaruh dan terluka di dunia. Saya tidak tahu berapa lama itu akan berlangsung? Sebelumnya, negara-negara Eropa dan Amerika dan Taiwan selalu menyebarkan bahwa Rusia akan dikalahkan dan akan jatuh lebih dulu, Fakta telah membuktikan bahwa Rusia hidup dengan baik, tetapi negara-negara Eropa malah akan menutup telepon. Tidak heran ada demonstrasi di mana-mana di Eropa, bisa dibayangkan betapa besar tekanan yang dialami para pemimpin.
Dicari sendiri, Siapa yg menyuruh untuk mengikuti jalannya Amerika Serikat. Amerika Serikat diam-diam membeli pupuk Rusia dan membelinya dalam uang Rubel Rusia. Mereka telah dikhianati AS !
Pepatah Taiwan, "Jaga kehidupanmu baik-baik, jangan ikutan orang lain."


